Review - Ekspedisi Buki Kaja karya Yudhi Herwibowo
Novel
yang bejudul Ekspedisi Buki Kaja karya Yudhi Herwibowo ini mengisahkan
perjalanan ekspedisi yang menegangkan sekaligus mendebarkan yang dilakukan oleh
anak muda dalam masanya menepati janji dalam melakukan reuni. Berawal dari
perjanjian yang dibuat kala mereka masih menjadi pengurus Mapala di Universitas
Cendana, Kupang, mereka berjanji akan melakukan pendakian perpisahan begitu
semuanya lulus. Dan pada akhirnya, Yoni Emde menjadi angkatan terakhir yang
berhasil lulus.
Buki
Kaja menjadi tujuan dari pendakian ini, meski di daerah Nusa Tenggara Timur,
Pemerinta Daerah tidak memberikan izin pada pecinta alam untuk mendaki bukit
itu dengan alasan medan yang terlampau berbahaya. Ain yang menjadi tokoh utama
dalam cerita ini dikisahkan memiliki kepribadian yang tangguh sebagai seorang
perempuan dan juga cerdas. Selain itu
ikut juga dalam ekspedisi ini yaitu Ru, Tiba, Yoni, Kani, Kitta, Kofa dan
Misha.
Pendakian
pun dimulai dengan berbagai macam kejanggalan dan keanehan yang ditemukan pada
saat sebelum naik seperti mimpi yang dialami Kitta hingga datangnya lelaki tua
yang memberi peringatan bahaya pada mereka. Namun hal itu tidak menyurutkan
semangat mereka untuk mencetak sejarah dan membuat cerita baru tentang
pendakian dan ekspedisi Buki Kaja.
Di
sepanjang perjalanan, mereka saling bercerita tentang kehidupan mereka saat ini
masing-masing. Ain yang telah menjadi guru, Ru yang telah jadi PNS dan
kehidupan yang kini mereka jalani sembali sesekali menikmati keindahan alam
dalam perjalanan menuju bukit. Selain itu tak hanya canda dan tawa kadang
menyelingi dialog yang mereka lakukan dalam perjalanan, namun juga perselisihan
yang muncul dari Kofa dan teman-teman lainnya. Sebenarnya merka tau, sifat
Misha memang seperti itu sejak dulu: egois dan menang sendiri. Meski begitu,
tak bisa dipungkiri kecemasan dan kelelahan tetap menyelimuti diri mereka.
Sampai
konflik muncul dalam cerita ini ketika mereka merasa ada yang mengikut
perjalanan mereka. Entah makhluk apa yang terus terusan membuntuti mereka.
Beberapa kali, makhluk tersebut melakukan teror secara langsung pada mereka
seperti ketika Kani terkena panah kakinya saat ia buang air dalam perjalanan
menuju Buki Kaja. Misteri teror ini semakin terlihat, sebelumnya mereka
mendapati anak panah menancap di pohon dan berisi tulisan untuk meninggalkan
tempat itu. Namun mereka bersikeras bahwa harus sampai di atas puncak Buki Kaja
karena mereka telah menempuh perjalanan jauh.
Sesampainya
di puncak mereka mendirikan tenda dengan kesepakatan ada dua orang yang
berjaga. Tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Ain mendapat jatah berjaga
bersama Kanni. Ketika mereka selesai, Kanni hendak membangunkan Kofa yang
mendapat giliran selanjutnya, namun alangkah terkejutnya mereka ketika Kanni
berteriak dan mendapati Kofa meninggal dengan panah yang tertusuk di kepalanya.
Semua menduga hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di Buki Kaja dan
memiliki dendam sejarah dengan manusia. Akhirnya mereka memutuskan untuk turun
malam itu dengan membawa jenazah Kofa dan Misha yang terus menangis.
Selama
perjalanan turun, Ain berdiskusi dengan Ru berkaitan dengan hal-hal janggal
yang dialami oleh mereka. mulai dari teror yang dilakukan orang-orang Buki Kaja
hingga mendapati Koffa yang meninggal terbunuh. Sampai ketika mereka memutuskan
untuk istirahat, Ain pergi untuk buang air. Tiba-tiba ada sosok hitam yang
mendorongnya hingga masuk jurang. Teman-temannya yang tau bahwa ain tak kunjung
kembali, lalu bergegas mencari Ain hingga menuruni jurang.
Di
situ, Ain diselamatkan oleh orang-orang Buki Kaja. Meski pada awalnya Ain tidak
bisa berbincang dengan mereka, akhirnya Ain mengerti setelah bertemu dengan
kakek tua yang ditemui di tempat keberangkatan. Ain lalu tau bahwa orang-orang
Kaja tidak seburuk yang mereka pikirkan, bahkan orang-orang Kaja tidak pernah
punya niat menyakiti siapapun. Mereka hanya ingin hidup tenang dan damai. Lalu
dari situ, Ain mendapati kenyataan bahwa Koffa tidak dibunuh oleh orang-orang
Kaja melainkan oleh Kanni yang merupakan mantan kekasih Koffa. Kanni sempat menjadi
kekasih Koffa hingga hamil dan menggugurkan kandungannya. Namun saat ini Koffa
dan Misha yang akan segera menikah, dan Kanni begitu sakit hati mendengarnya
hingga sengaja membuat rencana kejahatan pembunuhan Koffa di puncak Buki Kaja.
Komentar
Posting Komentar