REVIEW BUKU - Sejarah Sastra Indonesia Modern KARYA Prof. Drs. H. Sarwadi

Cabang ilmu sastra adalah teori sastra, sejarah sastra dan kritik sastra. Pada permulaan sastra Indonesia modern terdapat beberapa pendapat diantaranya pendapat dari Slametmuljana,Umar Junus dan Nugroho Notosusanto. Kemudian beberapa tokoh seperti Ajip Rosidi,HB Jassin dan A. Teeuw menyatakan bahwa sastra Indonesia modern mulai berkembang sekitar tahun 20-an yang pada dasarnya menyangkut dua hal yaitu media bahasa yang dipergunakan dan corak isi yang terdapat di dalamnya. Dua hal itulah yang dipergunakan sebagai dasar untuk menetapkan bahwa sastra Indonesia modern berkembang sekitar tahun 1920-an.
Balai Pustaka yaitu sebagai nama penerbit dan sebagai nama suatu angkatan dalam sastra Indonesia. Karakterisasi angkatan ini adalah mengambil tema pokok masalah kawin paksa, pertentangan antara kaum muda dan kaum tua, belum ada unsur nasionalisme,dan merupakan sastra bertendens dan bersifat didaktis. Tiga pengarang penting yaitu Nur Sutan Iskandar, Abdul Muis, dan Marah Rusli. Sastra periode tahun '20 diluar balai pustaka antara lain karya-karya Marco Kartodikromo dan Semaun karena telah bertendends politik. Sastra pra-pujangga baru diantaranya karya-karya Moh Yamin,Rustam Effendi,Sanusi Pane.
Pujangga Baru yaitu sebagai majalah dan sebagai nama angkatan dalam sastra Indonesia. Karakterisasi angkatan ini adalah lebih ke dalam pembaharuan dalam bidang kebudayaan Indonesia. Angkatan ini mendapat pengaruh dari angkatan '80 belanda. Pembentukan kebudayaan menurut STA adalah harus mengambil unsur-unsur kebudayaan barat sebab lebih maju dan dinamis. Menurut Sanusi Pane, kebudayaan baru dibentuk dengan menggabungkan unsur-unsur kebudayaan barat dengan timur. Menurut Armijn Pane, untuk membentuk kebudayaan baru di Indonesia kita bebas mengambil unsur-unsur mana saja asal sesuai dengan garis pertumbuhan kebudayaan sendiri. Pengarang Pujangga Baru yang penting antara lain STA,Amir Hamzah,Sanusi Pane,Sutomo Jauhar Arifin. Sastra periode tahun '30 di luar pujangga baru yaitu cerita-cerita yang berbentuk Roman Picisan dan karya-karya dari Hamka.
Sastra Indonesia di masa Jepang yang dominan pada saat itu bergenre puisi,cerpen, dan drama. Pengarangnya antara lain Rosihan Anwar,Usmar Ismail,Amal Hamzah,El Hakim,Chairil Anwar,Idrus,Bang Usman, dan Maria Amin.
Sastra Indonesia angkatan '45 memiliki konsepsi yang jelas yaitu humanisme universal yaitu berusaha memperjuamgkan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur dan berlaku bagi setiap bangsa dan setiap manusia. Pada angkatan ini muncul surat Gelanggang yang ditulis oleh para pengarang maupun seniman yang merupakan sikap,pendirian dan cita-cita angkatan '45. Para pengarangnya antara lain Chairil Anwar,Asrul Sani,Rivai Apin,Idrus,Pramudya Ananta Tur,Mochtar Lubis,Sitor Situmarong,Achdiat Karta Mihardja.

Komentar

Postingan Populer